RANDOMTALK ( I )

/
0 Comments
Lima, bulan Lima, Dua Ribu Tujuh Belas.



Setahun belakangan ini hidup ko ya berasa hambar babar blas, urip muter-muter nangkono maning nangkono maning, wis ra pernah produktif nulis, maca modul malese pol, sing mandan ngademi ati ngan kerjaan kambi keluarga nang kampung. sebunek-buneke kerjaan nang kantor tetep enjoy soale buneke digaji nek akhir bulan, bisa telpon " mak, aku wis transfer " iku tok.

Terserah, terlepas dari kalian mengerti atau tidak dengan kalimat pembuka blog ini yang apa adanya banget, hari ini saya cuma ingin nulis tentang apapun, tentang sesuatu yang tidak sedikitpun mewajibkan anda membaca, karena ini adalah blog pribadi saya, maka saya yang harus membacanya berulang-ulang, berulang-ulang. 

Melihat blog yang semakin angker ini rasanya tidak ada yang salah jika saya mengisinya dengan tulisan bebas, dulu waktu sekolah saya sering diberikan PR untuk mengarang bebas, saya membenci itu karena harus menulis dengan bagus, dengan kalimat-kalimat yang benar dan indah untuk mendapatkan nilai yang bagus, saya benci membuat karangan bebas dan saya melakukannya saat ini, bukan melakukan apa yang saya benci, karena saat ini semua karangan bebas itu sudah terlepas dari jajahan nilai, angka-angka dari 1-10 yang menjadi diktat dikepala saya, tentu untuk membanggakan orang tua yang sudah susah payah menyekolahkanku, jangan samakan menulis puisi dengan karangan bebas, memang mungkin sama-sama bebas tapi biasanya puisi lebih mengalir dan apa adanya, saya tidak terpaksa ketika menulis puisi, saya hanya suka, karena dua tiga kalimat sudah mempunyai banyak makna.

Randomtalk, ya judul yang real, tulisan ini memang tidak jelas kemana arahnya.

Oya, malam ini lagi-lagi baru bisa tidur sehabis subuh, entah apa yang aku fikirkan, ada perasaan kecewa dan bodoh yang bercampur jadi satu, saya tidak ingin memaksa otak saya untuk memikirkan perasaan kecewa dan bodoh saat saya menulis ini. urip iku wis ono sing ngatur.

kalimat "URIP IKU WIS ONO SING NGATUR / HIDUP ITU SUDAH ADA YANG NGATUR" itu saat ini terus terngiang-ngiang dilobus otak saya, -Iya. Beberapa bulan ini memang banyak hal yang mengharuskan saya untuk mengatakan ya benar, hidup ini sudah ada yang mengatur, kita ini wayang tinggal menjalankan apa perintah dalang, dalangnya ya yang maha pengatur, yakni Alloh SWT.

Bukankah saya tidak pernah menyangka saya akan menemui orang semenyebalkan teman kost saya yang Alhamdulillah sudah resaign tidur disamping saya, itu sudah diatur kapan dia hadir kapan dia pergi, sudah diatur juga ketika tiba-tiba kamu menjumpai orang yang sudah sangat lama tidak pernah bertemu, sudah diatur juga Alloh mengirimkan orang-orang baik dan jahat sekaligus disekelilingmu, untuk memberitahumu, untuk mengujimu, ya semua sudah diatur runut waktu.

Pemikiran urip iku wis ono sing ngatur itu nyatanya yang membuat saya lebih legowo, lebih nerimo, karena mau sebersikeras apapun kita, setidak legowo apapun kita hidup terus berjalan tanpa sedikitpun memperhatikan kita, saat kita sedih atau bahagia jam tidak akan tiba-tiba mati dan ikut mengheningkan cipta, kecuali jam itu habis baterai. jadi ya memang cuma bisa legowo.

Cerita mengenai legowo dan hidup ini sudah ada yang ngatur, April lalu saya menghadiri pernikahan seorang teman, bersama empat teman lainnya yang salah satunya adalah mantan dari teman saya yang tengah menjadi ratu sehari itu. Januari lalu memutuskan berpisah dan April menikah. banyak ceritaan yang tidak bisa saya jelaskan diblog ini karena terlalu pribadi, yang saya ambil pelajaran dalam hal ini adalah secinta-cintanya kita terhadap seseorang kalau Alloh menentukan putus dan menikahlah dengan yang lain, kita bisa apa. cuma bisa melamun dan sedikit patah hati, lalu legowo menerima aturan-aturan Tuhan.

Nah, makanya yang sudah pacaran lama saja bisa tiba-tiba menikah dengan yang lain, apalah dayaku yang baru berharap, mungkin tidak ada seperempatpun patah hatinya teman saya yang ditinggal menikah itu, saya perlu bersyukur karena belum terlalu jauh. tapi sedikit kecewa, ah sudahlah.

Saya ini sebenarnya nulis apa, berharap ? kecewa ? Lah wong hidup sudah diatur buat kamu biar berharap dan kecewa, belajar lagi kan, sabarin aja jodoh kan kalo bukan dia ya yang lain, gitu aja kok repot. pemikiran gusdurian tiba-tiba menyergap seisi otak. " GITU AJA KOK REPOT"  



.................



You may also like

No comments: