KENAPA BAPER ?

/
0 Comments


source : lovebanget.com
Baper adalah kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, kata yang merupakan kepanjangan dari kalimat "bawa perasaan" itu selalu menjadi cermin sifat sensitif yang melekat pada diri seseorang. Saya sendiri sebagai pribadi yang suka baperan sebenarnya agak sedikit sedih ketika baper yang notabene memiliki perasaan sensitif selalu dielu-elukan pada konotasi negatif.

Jika kalian memiliki perasaan yang sensitif atau rentan terhadap kondisi-kondisi dilingkungan sekitar tentu kalian tahu bagaimana kalian susah payah mengendalikan dan memaksa perasaan kalian untuk tetap tenang dan baik-baik saja.


Perasaan sensitif itu bukan berarti seneng "nggrundel" dalam hati, bukan loh yaaaa, saya tidak tahu bagaimana tingkat sensitivitas kalian, karena semua dianugerahi pada porsinya. saya sendiri merasa lebih peka terhadap lingkungan, walaupun terlalu sering saya mengabaikan itu dan memilih untuk tidak tahu bahkan acuh. tidak lain itu bagian dari menjaga perasaan sendiri, daripada tambah sedih, daripada tambah marah, kecuali daripada tambah senang mungkin saya tidak akan acuh akan hal itu.

Pada kenyataannya memiliki perasaan yang mudah baper itu menjengkelkan dan juga menyenangkan, seperti sebuah kehidupan, Baper juga ada positif dan negatifnya. Negatifnya, kamu selalu akan dicap oleh orang lain atau parahnya orang akan selalu mengejekmu atau tidak memperdulikanmu.

" ah, paling dia cuma baper "
" ih dia mah baperan "

Hal negatif selanjutnya adalah, perasaan mudah sesak, iya. apalagi sudah introvert baperan pula, paripurna sudah penderitaanku, semua menggunung dan berdebu didada.

" Nangis ya ? "
" Enggak "
" Ah, iya nangis kan filmnya sedih "
" Enggak, masa gara-gara film nangis sih "

Tapi, selain hal negatif adapula sisi positifnya yakni kita lebih bisa berempati terhadap orang lain ataupun hal-hal disekeliling kita. dari empati itulah kita belajar memaknai hidup dan menyelaraskan kehidupan. bisa memilih lebih cermat mana yang seharusnya dan tidak seharusnya kita lakukan, walaupun tak selamanya yang cermat itu tepat.


KENAPA BAPER ????

Aku juga gak mau baperan, tapi itu sudah terjadi, kalo kamu minta aku jangan baper, doain aja soalnya kan Alloh yang maha membolak-balikan hati dan perasaan.hehe

Well, sepertinya aku merasa lebih apa-apa bawa perasaan, apa-apa bawa perasaan ya semenjak menjadi seorang perantauan, kenapa ? entahlah, aku tidak bisa menjawab tepatnya. Jauh dari kedua orang tua dan keluarga lainnya seperti membangun pagar-pagar untuk tameng, dan perasaan menjadi semakin mudah terenyuh. seakan dari angin, rumput, bulan, hujan dan semuanya yang ada dikelilingku mengucapkan selamat inilah kehidupan yang nyata.

Orang baperan mudah jatuh cinta ? dan sulit move on ?

Masa ? emang iya ? ah sedikit.

sebenarnya untuk jatuh cinta, saya sendiri bukan orang gampang terbuai, digombalin dikit nemplok, dan seterusnya. menurut saya orang yang baper saat jatuh cinta ya karna memang dia sudah jatuh cinta dan suka dari awalnya, enggak mungkin jika seseorang tidak suka tapi dia baper dan jatuh cinta, enggak mungkin juga dia baper meski kamu telpon dan bbm dia tiap malem kalau dia enggak suka dan kembali kepada persepsi kenapa jatuh cinta itu masing-masing , tidak harus menyalahkan baper. jatuh cinta berawal dari sebuah kenyamanan dan nyaman itu yang bisa membuat baper. kalau udah nyaman kemana-mana juga bawaannya baper, makannya jangan membuat seseorang nyaman kalau gak mau dibaperin.

Kalau perihal sulit move on, aku rela ditunjuk-tunjuk karena pada kenyataannya memang iya. 
Nah, kembali kepada KENAPA BAPER ? Ya dari sananya, bagiku baper itu anugerah dan dimiliki hampir setiap-tiap kepala manusia di dunia ini, jangan ngaku kamu gak pernah baper sedikitpun, ayo ingat-ingat. jangan suka membohongi diri sendiri. seperti aku.





You may also like

No comments: