Menghadiahi Diri Sendiri

/
0 Comments


sourch : google.com

Ada yang suka hadiah ? Oh... Aku tidak, tidak salah lagi aku sangat suka hadiah. hadiah bagaimana bentuknya selalu terasa menyenangkan, bahkan mendengar kata hadiah selalu membuat bahagia. Hadiah memang identik dengan segala hal yang membuat hati bahagia, tapi bagaimana jika tiba-tiba kamu ditelpon pacarmu dan meminta putus, apakah itu hadiah ? bukan, itu kejutan. Hadiah selalu bisa membuat orang terkejut tapi kejutan tidak selalu membuat penerimanya sebahagia menerima hadiah. hey bukannya hadiah dan kejutan sama saja ? katamu,  “hey bukannya setiap orang bisa mendefinisikan sesuatu berbeda-beda sesuai pemikirannya” jawabku. Hahaha...  #OgahKalah

Aku bukan artis yang bisa setiap hari dapat hadiah dari fans-fansnya, tapi aku punya kebiasaan unik, menghadiahi diri sendiri. –Iya apa salahnya menghadiahi diri sendiri ? tidak merugikan, tapi terkadang menguras isi dompet.

Dua hal yang sering kulakukan untuk menghadiahi diri sendiri adalah berkunjung ke toko buku dan mesjid. Aku suka toko buku, disana aku bisa membaca ratusan judul buku (judulnya aja dulu) yang rasanya ingin kusiapkan wadah dan kukarungi buku-buku kemudian kubawa lari, rasanya aku ingin merampok toko buku, disana aku bisa mencium aroma-aroma buku, sepertinya lebih wangi dari wangi cowok-cowok melankolis yang tinggi-tinggi itu.

Hari ini aku ke toko buku, kunjungan kedua untuk bulan maret ini, Gramedia Gajah mada sekitar tujuh menit dari tempat kerjaku jika menggunakan ojek. Sebenarnya aku tidak punya tujuan yang jelas ingin membeli buku apa, maka ketika ditanya ngapain ke gramedia aku menjawab “Cuci Mata” .

Berkeliling-keliling dari lantai satu ke lantai dua, dari lantai dua ke lantai satu lagi, membaca deskripsi buku-buku, review-review buku yang berada dicover belakangnya, bertahan satu jam, dua jam, mentok-mentok satu atau dua buku saja yang kukantongi, hahaha.... setidaknya aku sudah menghadiahi diri sendiri. Jangan tanya aku sudah membaca apa saja, hussstttt aku hanya suka toko buku, kalau bukunya asik kubaca sampai tuntas, jika tidak paling hanya separuh. Maafkaaaan....

Gramedia Gajah Mada itu letaknya berdekatan dengan pos kota, gangnya namanya jl. Kebahagiaan setalah selesai ke gramedia kamu bisa berjalan sekitar 100 meter ke jl. Kebahagiaan disana kamu akan menemukan Mesjid Jami Al Mubarak (btw nama jalannya kok bisa pas gitu sama hadiah dan kebahagiaan ya). Mampir-mampirlah kalau kesana, sama seperti mesjid pada umumnya bisa menghadiahi ketenangan untuk hatimu. Setelah ke gramedia saya biasa melangsungkan sholat magrib disana, jika tak terburu-buru atau sedang malas pulang (maklum anak kosan) atau juga sedang butuh banyak energi positif dan ketenangan saya suka berlama-lama disana, sampai selesai isya.

Berbicara mesjid sepertinya kamu juga perlu mengunjungi Mesjid Cut Meutia di Menteng, kalau kesana coba deh lihat desain bangunannya, ketika berada didalam mesjid tengoklah keatas, pemandangan yang unik akan kamu temukan, sebab sejarahnya Mesjid tersebut dulunya adalah sebuah kantor Pos dan Kantor Kereta Api, selain itu kalau ke Banten singgahlah sebentar di Mesjid Agung Banten, aku selalu bahagia kalau kesana, selain energi positifnya dapet banget kalau disana kamu akan merasakan sensasi dimana kamu terlalu angkuh sebagai manusia jika tidak mau berdo’a, pokoknya greget deh kalau kesana, kalau kesana jangan lupa mengunjungi dan berdo’a dimakam Sultan Maulana Hasanuddin dan lainnya yah. Ajak aku juga boleh. Kalian punya referensi Mesjid lain ? share yuk....

Sebenarnya menghadiahi diri sendiri memang tidak rumit, sebab kamu mengerti apa yang membuat dirimu bahagia, maka barangkali kamu perlu sekali dua kali menghadiahi diri sendiri, atau lebih keren lagi jika kamu membeli hadiah sesuatu yang kamu inginkan, bungkuslah, kemudian buka sendiri, tidak ada yang salah, why not ? Aneh ?

Kebahagiaan memang terkadang aneh bukan ?

Itu salah dua caraku menghadiahi diri sendiri, kamu sudah menghadiahi dirimu sendiri belum ???



You may also like

No comments: